Pages

Banner 468

Selasa, 05 Juli 2011

Tips Sukses Bisnis Waralaba dan Implementasi nya

 
(Red: Bisnis Waralaba) – Saat ini kondisi ekonomi di Indonesia semakin tidak stabil. Sehingga banyak perusahaan yang gonjang ganjing terkena dampaknya. Sehingga banyak karyawan yang di PHK dan angka pengangguran pun semakin meningkat.
Lowongan pekerjaan semakin sulit. Yang sudah bekerja sebagai karyawan atau pegawai pun merasakan gaji yang di terimanya masih belum mencukupi kebutuhannya karena harga kebutuhan pokok pun semakin mahal.
Jadi tidak sedikit yang bekerja sambil berbisnis. Bisnis yang banyak di cari adalah bisnis waralaba. Kita semua tahu, untuk memulai suatu bisnis tentu harus dipertimbangkan masak-masak. Dan juga masih banyak resiko yang akan di alami.

Bisnis waralaba saat ini banyak sekali ragamnya. Ada bisnis waralaba makanan, minuman, mini market, laundry, dan masih banyak lagi termasuk juga dibidang pendidikan. Modal yang diperlukan bisa mneyesuaikan dengan kondisi, mulai dari beberapa juta sampai ratusan juta.
Beberapa hal yang membuat bisnis waralaba banyak diminati adalah :
Dapat dipilih sesuka hati sesuai dengan kondisi karena banyak sekali pilihan yang ditawarkan.  Hal ini tentu lebih memudahkan anda untuk memulainya.Tidak perlu berbelanja peralatan, tidak perlu melakukan percobaan dan enaknya lagi bisnis waralaba tidak perlu memulai dari nol. Pada waktu andfa bergabung, sema hal-hal teknis sudah dipersiapkan. Ada hanya mempersiapkan tiga hal saja, yaitu modal, karyawan dan tempat.Lebih mudah untuk berkembang. Sebab banyak merek dari waralaba yang sudah terkenal. Jadi anda tidak repot lagi mengenalkan pada orang. Hal ini tentu lebih memudahkan anda untuk mengembangkan usaha.Promosi ditanggung oleh pusat. Ini tentu sangat meringankan beban anda. Sebab promosi memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
Berikut ini adalah  Tips sukses ber bisnis waralaba :
Survey lokasi yang tepat. Bisnis tentu akan berjalan lancer jika mendapatkan lokasi yang cocok.Bisnis waralaba mempunyai cara kerja yang berbeda-beda. Pelajari dengan betul system kontrak yang diterapkan. Khususnya pada biaya royalty dan pembayaran.Pastikan bahwa bahan baku meudah diperoleh. Dalam bisnis waralaba terkadang ada yang mengharuskan anggotanya untuk mengambil bahan baku dari pusat tapi ada juga yang menyediakan sendiri. Jadi pastikan dengan benar, bahwa bahan baku nantinya mudah diperoleh.Atur managemen yang baik. Misalnya menyisihkan sebagian modal untuk cadangan. Jangan sampai nantinya bisnis waralaba anda berhenti ditengah jalan karena kehabisan modal.Semua orang tahu, bahwa setiap usaha, setiap bisnis pasti ada resikonya. Anda harus memperhitungkan itu. Khususnya pada perhitungan ROI (Return Of Investment). Supaya anda tahu berapa lama anda bisa balik modal.
Jadi, Jika anda menjalankannya dengan baik, saya yakin usaha anda akan berhasil. Tentu dengan diiringi doa dan kerja keras yang gigih. “say yes to gambaru”
Jika dahulu hanya “sedikit” orang yang berbisnis waralaba, karena bisnis waralaba kebanyakan berasal dari luar negeri dan membutuhkan dana sangat besar, kini bisnis waralaba justru berkembang pesat di tanah air. Menurut Fauziah Arsiyanti, SE, MM, Dip. IFP., advisor lembaga keuangan First Principal Financial Singapura, hal ini disebabkan orang yang membeli waralaba, yang disebut pewaralaba atau franchisee, tak perlu memulai usahanya dari nol.
Setelah membeli, pewaralaba tinggal menjalankan usahanya berdasarkan manajemen dan peraturan yang ditentukan pemiliknya. Meski banyak yang melirik bidang lain, bisnis waralaba di bidang makanan, termasuk makanan tradisional, lebih banyak diminati. Sebab, kata konsultan yang akrab disapa Zizi ini, masyarakat Indonesia memang menyukai makanan tradisional.
Selain itu, mau tak mau, orang memang membutuhkan makan. Ditambah lagi, berbisnis waralaba makanan tradisional tak selalu butuh modal besar. Zizi mengingatkan, tetap bersikap hati-hati dan selektif memilih waralaba, menjadi syarat utama sebelum memutuskan membeli waralaba.

Jika ingin mulai menjadi pewaralaba, berikut ini poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam memilih waralaba makanan tradisional:
1. PUNYA HASRAT DI BIDANG YANG INGIN DIGELUTI
Memiliki hasrat untuk menjual makanan yang Anda Suka. Untuk berbisnis retail (perdagangan eceran), memang harus menyukai bidang yang akan digeluti. Sehingga, kondisi usaha sedang naik maupun turun, Anda tetap tekun menjalaninya.
2. RISET DAN BERUNDING CALON FRANCHISOR
Teliti dulu terwaralaba atau pihak yang menjual waralaba, yang disebut juga franchisor, yang Anda inginkan. Bandingkan dengan terwaralaba lain yang sejenis. Jangan membeli usaha dari terwaralaba yang tak jelas identitasnya. Jika perlu, cek ke lembaga waralaba yang ada di Indonesia.
3. CEK & RICEK CALON FRANCHISOR
Tak ada salahnya mengecek usaha terwaralaba yang Anda inginkan ke orang yang sudah lebih dulu menjadi pewaralabanya, baik yang masih berjualan maupun yang tidak. Tanya pendapat mereka. Meski satu sama lain belum tentu punya kepuasan yang sama, setidaknya Anda mendapat gambaran lebih jelas.
4. HAK CIPTA FRANCHISOR
Teliti lebih dulu hak cipta makanan milik franchisor bersangkutan. Jangan sampai hak cipta yang diklaim olehnya, ternyata milik pihak lain dan akhirnya bisa bermasalah.
5. TAHAN LAMA DAN KUAT
Jika Anda tak suka risiko tinggi dan kurang berjiwa bisnis, pilih terwaralaba yang sudah lama berjalan, setidaknya lima tahun, memiliki sistem kuat, misalnya memiliki banyak cabang dan manajemen bagus, serta bermodal besar. Usaha yang masih baru, belum cukup teruji menghadapi siklus roda bisnis.
6. LIHAT KONDISI KEUANGAN FRANCHISOR
Sebelum memutuskan membeli, periksa dulu kondisi keuangan calon franchisor anda. Jika perlu, minta bantuan akuntan publik atau pakar keuangan untuk membaca laporan keuangan terwaralaba. Atau anda juga bisa meminta pendapat pada karyawan di kantor franchisor tersebut, tentunya pembicaraan diluar kantor
7. JANGAN BAYAR DI MUKA
Hati-hati bila terwaralaba meminta seluruh modal harus disetorkan di muka. Cari penyebabnya. Bukan tidak mungkin kondisi keuangan terwaralaba tidak bagus. Selain itu, kini banyak terwaralaba yang baru muncul, meminta modal di muka hanya karena ingin menarik initial fee (biaya yang diperlukan untuk memulai bisnis) dari pewaralaba, lalu kabur. Lebih baik, cari terwaralaba yang pembayarannya fleksibel.
sources : peluangusaha-oke.com & baksosolo99blog.com
View the original article here